Search

Bahaya Perkawinan Anak Beda Usia dan Perkawinan anak menurut Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual

Dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional, Aisyah Assyifa (Peneliti IJRS) berkesempatan menjadi salah satu narasumber dalam diskusi publik bertema “Bahaya Perkawinan Anak Beda Usia dan Perkawinan anak menurut Undang- Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual” yang diselenggarakan oleh Koalisi Perempuan Indonesia bersama INFID pada 17 Juli 2024 lalu.

Dalam paparannya, Aisyah menampilkan data-data dispensasi kawin anak selama 5 tahun terakhir di 2019-2023 yang berdampak pada angka perceraian.

Tujuan dari kegiatan ini sendiri adalah untuk:

  1. Membuka ruang berbagi kepada publik mengenai perkembangan implementasi Undang-Undang 16 Tahun 2019 tentang perubahan pasal 7 mengenai perubahan batas usia perkawinan setelah 5 Tahun disahkan.
  2. Membuka ruang berbagi kepada publik tentang korelasi perkawinan anak terhadap masalah pemenuhan hak atas kesehatan reproduksi dan seksual ketika praktik perkawinan anak tetap dijalankan.
  3. Membuka ruang diskusi kepada publik mengenai perkembangan strategi pencegahan perkawinan anak melalui pendidikan kesehatan reproduksi dan seksual bagi anak-anak
  4. Memperkuat komitmen dan sinergi lintas pihak dan membangun sinergi advokasi antara pemerintah pusat, daerah dan masyarakat sipil untuk melakukan pencegahan perkawinan anak dan pencapaian SDG’s goal 5 (lima)

Bagikan:

Kegiatan Lainnya:

BINDO
Audiensi kepada Badan Pembinaan Hukum Nasional (BPHN) terkait Portal Informasi KataHukum.id untuk Penguatan Akses Informasi & Komunikasi Hukum dan Bantuan Hukum
1
Workshop “Sinergitas Komisi Yudisial RI dan Mahkamah Agung RI dalam Rangka Pencegahan Pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim melalui Pemantauan Persidangan Perkara Perempuan dan Anak Berhadapan dengan Hukum”
2 (1)
Audiensi CSO Open Government Partnership (OGP) Indonesia bersama Kementerian PAN RB untuk Mendorong Penguatan Tata Kelola Kemitraan Pemerintahan Terbuka di Indonesia
Sharing Session Ultrecht x IJRS
IJRS and Utrecht University Sharing Session regarding Access to Justice in Indonesia