Awal Oktober ini (1/10/2020) Cakap Kamisan kembali hadir dengan tema diskusi Data Pandemi dan Edukasi Publik lewat Medsos. Di tengah derasnya informasi dan hingar bingar pendapat seputar pandemi COVID-19, strategi konten untuk mengedukasi publik menjadi sangat penting. Tidak hanya soal keterkinian informasi melainkan juga akurasi data, pemilihan kata serta gaya penyampaian termasuk visual untuk menjangkau beragam kalangan ‘followers’. Juga tak kalah penting adalah memastikan perilaku yang menerapkan #Protokol VDJ terus digaungkan oleh followers.
Cakap Kamisan kali mengundang salah satu inisiator Pandemic Talks, Firdza Radiany. Mas Firdza, yang juga praktisi marketing communication dan analisis data, akan berbagi pengalaman Pandemic Talks dalam mengolah konten Instagram dari spektrum sains dan ekosospol hingga menjadi referensi berbagai pihak termasuk media. Dalam diskusinya, Mas Firdza menyampaikan asal mula ia membangun Pandemic Talks, kemudian Mas Firdza juga menjelaskan bagaimana strategi membuat konten edukasi di medsos. Hal yang menarik bagi saya adalah kita harus berhati-hati dalam membuat konten visual, jangan sampai ada gambar atau icon yang justru menjadi distraksi dari pesan yang ingin kita sampaikan. Judul dan isi pesan harus menjadi visual utama atau yang pertama kali menarik perhatian followers untuk membaca konten kita.
Neka sebagai perwakilan dari IJRS hadir dalam diskusi Cakap Kamisan ini dan mempresentasikan salah satu postingan milik IJRS untuk di-review dan diberi feedback oleh Mas Firdza.